Kamis, 10 Maret 2011

Pemerintahan Provinsi Dihapus saja

BANDUNG, (ARCOM). Dalam acara jumpa pers yang diadakan di Gedung Merdeka Bandung, Rabu, (9/3), berkaitan dengan Rakernas ADPSI, Marzukie Alie yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI mengutarakan idenya di depan para wartawan bahwa sebaiknya Pemerintahan Provinsi dihapus saja, dikarenakan seringnya terjadi tumpang tindih antara proyek Provinsi dan Kabupaten/Kota, selain itu Marzukie mengatakan bahwa sebenarnya Provinsi itu tidak punya wilayah, tetapi kalau ada proyek, Provinsi dan Kabupaten/Kota rebutan.

Marzuki Alie dengan gamblang melontarkan ide - idenya, tanpa risih, padahal disebelah kanan Marzuki ada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur tidak terprovokasi dan menanggapi dengan dingin ide - ide dari Marzuki Alie, turut pula hadir Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara dan Ketua ADPSI Ferial Sofyan.

Selain itu Marzuki melontarkan ide lainnya yaitu Pilkada hanya memilih Kepala Daerah, sedangkan Wakilnya dipilih oleh Kepala Daerah terpilih, hal itu diupayakan agar bulan madu Kepala Daerah dan Wakilnya tidak singkat seperti yang terjadi saat ini.

Marzuki menyoroti kabinet sekarang ini, ia mengatakan bahwa Kabinet sekarang ini adalah Kabinet Multi Partai, "Presiden tidak bisa berbuat apa -apa bila DPR tidak mendukung, "katanya.

Pada saat yang sama, Marzuki berkelakar bahwa banyak Bupati, Kepala Daerah yang sering datang ke Jakarta tanpa tujuan yang jelas, "Bupati dan Kepala Daerah lebih tahu rumah Titik Puspa," kata Marzuki, ia pun menyoroti banyaknya Kepala Daerah yang menolak warganya diberi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Menurut Marzuki Alie, Pemilukada banyak dampak negatifnya, karena banyak menimbulkan anarkisme dan permusuhan, ia menambahkan bahwa bila tidak ada uang maka tidak akan diterima rakyat, ia menambahkan bahwa ada statement bahwa bila bawa beras maka rakyat akan datang ke Pemilihan Gubernur, "Banyak rakyat yang perutnya lapar, ikut kampanye," katanya,

Akhirnya setelah panjang lebar melontarkan ide - idenya, Marzuki Alie mengakhiri acara jumpa pers, dikarenakan harus segera kembali ke Jakarta, sedangkan wartawan yang tidak sempat bertanya kepada Gubernur Jawa Barat, mencegat Gubernur di pinggir jalan raya Gedung Merdeka, padahal arus lalu - lintas saat itu cukup padat. (Arcom Magazine / Bagoes Rinthoadi).